Minggu, 16 Februari 2020

DIA


Aku sadar, sepertinya aku menyukaimu dan mungkin memang amat sangat menyukaimu. Gila sih, butuh waktu 2 tahun buat sadar kalau “ I’m Falling in Love with u” hehehe. Segala hal yg udah kamu lakukan yang menurutku dan orang lain “Jahat” tapi entah kenapa akan selalu ada tempat untuk memanfaatkanmu, akan selalu ada tempat untuk tempatmu kembali. Aku selalu berharap, kamu baik-baik saja disana dan semoga kamu bisa menemukan gadis yang bisa menyayangi kamu dengan tulus.

Sampai jumpa kenangan terindah 😊

Jumat, 19 April 2013


Tuhan.. selamat pagi.  Aku tak tahu sekarang sedang musim apa disurga mungkin sekarang sedang musim hujan, atau musim kemarau, atau mungkin juga musim salju? Hemm yang aku tahu pasti disana indah banget Tuhan. Kalau boleh berbincang sedikit aku ingin sekali bisa melihat salju dengan mata kepalaku sendiri. Mungkin jika aku dewasa nanti dan aku punya cukup uang aku ingin pergi kesuatu tempat yang hening dan penuh salju.

Masih tentang hal yang sama Tuhan, aku masih ingin membicarkan tentang dia kepadaMu. Tentang dia seseorang yang selalu ku ceritakan padaMu sejak lama. Seseorang yang selalu ku sebut dalam bait doa yang selalu kupanjatkan padaMu Tuhan.

Aku selalu ingat Tuhan, perpisahan yang Kau ciptakan yang terbaik untukku. Aku juga akan selalu percaya Tuhan, bahwa Kau telah menciptakan seseorang pengganti yang lebih baik dari dirinya. Tapi hal itu bukan berarti aku harus berhenti menyebut namanya dalam setiap doaku kan?

Tuhan aku ingin menceritakan sesuatu hal, tapi tolong jangan tertawakan aku. Aku sudah tahu Tuhan, bahwa dia telah menemukan seseorang untuk menggantikan aku. Entah seseorang itu lebih baik atau lebih buruk dariku. Entahlah Tuhan. Dengan alasan apapun, aku harus turut bahagia mendengar berita itu, ya harus bahagia. Karena aku tak perlu lagi khawatir tentang kesedihannya. Kesedihan yang selalu ku alami beberapa bulan terakhir ini. Sering setelah dia mendapatkan penggantiku, dia tak perlu merasa kehilangan. Sungguh aku tak pernah ingin dia merasakan sakit seperti apa yang aku rasakan kini.

Tuhan, aku tak pernah bisa tega melihat orang yang kusayangi terluka parah seperti luka didadaku yang kini belum juga kering. Tuhan, aku hanya ingin kebahagiannya terjamin olehMu, dengan atau tanpa aku.

Tuhan, permintaan yang sama seperti kemarin.. jagalah kebahagiaanya untukku, bahagiakan dia selalu untukku, senyumnya adalah segala hal yang aku harapkan. Bahkan aku rela menangis demi seutas senyum dibibirnya. Aku memang tak bisa menyentuh nya dalam sejarak sejauh ini. Tapi aku akan selalu menyentuhnya dalam setiap doa yang ku punya.

                                                                                                          Ty

Rabu, 09 Januari 2013

Seni Sebagai Perekat Keutuhan Bangsa Yang Berbhineka


Indonesia sebagai negara yang berbhineka tunggal ika sesungguhnya kaya akan budaya dan kesenian tradisional di tiap-tiap daerah. Keanekaragaman seni budaya tersebut dapat dilihat dari aspek bahasa, kesenian, dan adat istiadat. Namun ironisnya, generasi muda sebagai penerus budaya tidak begitu banyak yang berminat melestarikan maupun sekedar mempelajari seni budaya lokal. Bangsa Indonesia, masyarakat Jawa khususnya tidak menyadari bahwa banyak budaya dan kesenian modern terutama yang berasal dari negara asing sangat berpengaruh bagi pola pikir generasi muda. Persoalan ini sangat berkaitan dengan kondisi bangsa Indonesia yang belum juga lepas dari krisis sejak tahun 1997. Generasi muda sebagai penerus pembangunan hendaknya memiliki rasa bangga dan jiwa kepahlawanan dalam menyikapi suatu masalah. Sikap tersebut dapat dimulai dengan rasa bangga dan mencintai seni budaya. Melalui seni seseorang belajar peka terhadap lingkungannya. Hingga sekarang ini, bangsa Indonesia telah mengalami krisis multidimensi. Berawal dari krisis moneter (ekonomi), krisis politik hingga krisis moral yang semakin menjadikan bangsa Indonesia terpuruk. Persoalan tersebutlah yang melatarbelakangi munculnya gagasan penelitian tentang peran lirik lagu dolanan sebagai salah satu dari seni sastra tradisional di Jawa Tengah dalam mewujudkan semangat persatuan dan
kebangsaan. Alasan lain karena hingga saat ini lagu dolanan cenderung dianggap sebagai lagu permainan semata. Melalui pendekatan hermeneutik fenomenologi penelitian ini mencoba mengungkap simbol dan makna dalam lirik lagu-lagu dolanan di Jawa Tengah. Simbol dan makna lirik lagu dolanan tersirat dalam pendidikan ketuhanan, budi pekerti, dan kehidupan berbangsa dan bertanah air. Implementasi simbol dan makna kebangsaan lagu dolanan dalam pendidikan formal (sekolah) dapat dilakukan melalui pengajaran apresiasi sastra pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Di dalam pendidikan non formal (keluarga, masyarakat: komunitas seni, sanggar seni, seniman) bentuk implementasi yang ditempuh sebagai upaya sosialisasi, dilakukan dengan mengaplikasikan lagu-lagu dolanan baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Sehingga lagu dolanan bukan lagi dianggap lagu dolanan anak semata, tetapi merupakan seni sastra tradisi milik seluruh masyarakat. Kerjasama yang harmonis antara orang tua, lingkungan, lembaga terkait, dan pemerintah akan berandil amat besar bagi kelestarian seni budaya daerah yang merupakan sumber aset budaya nasional.

Indonesia sebagai negara yang berbhineka tunggal ika sesungguhnya kaya akan budaya dan
kesenian tradisional di tiap-tiap daerah. Keanekaragaman seni budaya tersebut dapat dilihat dari aspek bahasa, kesenian, dan adat istiadat. Namun ironisnya, generasi muda sebagai penerus budaya tidak begitu banyak yang berminat melestarikan maupun sekadar mempelajari seni budaya lokal. Salah satu hasil budaya yang juga merupakan seni sastra tradisional yaitu lagu dolanan dari Jawa Tengah. Saat ini, lagu dolanan sebagai seni sastra tradisional yang amat dekat dengan kehidupan masyarakat Jawa, justru semakin menyusut peminatnya. Banyak kesenian modern menjadikan generasi muda, di Jawa Tengah khususnya, asing dengan budaya daerahnya sendiri. Sebagian besar generasi muda lebih banyak memilih kesenian yang dapat menghibur. dengan menggunakan teknologi canggih. Karya seni lokal telah dikesampingkan karena dianggap kuno. Faktor lain yang mempengaruhi minimnya pemahaman dan ketertarikan generasi muda pada seni budaya lokal adalah kurang menariknya kemasan dan proses sosialisasi oleh generasi sebelumnya. Bangsa Indonesia, masyarakat Jawa khususnya tidak menyadari bahwa banyak budaya dan kesenian modern terutama yang berasal dari negara asing sangat berpengaruh bagi pola pikir generasi muda. Persoalan ini sangat berkaitan dengan kondisi bangsa Indonesia yang belum juga lepas dari krisis sejak tahun 1997. Alasan ini muncul sebab generasi muda sebagai penerus pembangunan hendaknya memiliki rasa bangga dan jiwa kepahlawanan dalam menyikapi suatu masalah. Sikap tersebut dapat dimulai dengan rasa bangga dan mencintai seni budaya. Melalui seni seseorang belajar peka terhadap lingkungannya. Hingga sekarang ini, bangsa Indonesia telah mengalami krisis multidimensi. Berawal dari krisis moneter (ekonomi), krisis politik hingga krisis moral yang semakin menjadikan bangsa Indonesia terpuruk. Persoalan tersebutlah yang melatarbelakangi munculnya gagasan penelitian tentang peran lirik lagu dolanan sebagai salah satu dari seni sastra tradisional di Jawa Tengah dalam mewujudkan semangat persatuan dan kebangsaan. Mengacu pada latar belakang di atas penelitian ini merumuskan permasalahan yang difokuskan pada dua hal yaitu : 1) unsur kebangsaan apa sajakah yang terdapat dalam simbol dan makna lirik lagu-lagu dolanan di Jawa Tengah melalui pendekatan hermeneutik?, dan 2)
bagaimanakah bentuk implementasi lirik lagu dolanan dalam dunia pendidikan?.

Hermeneutik akan diasumsikan sebagai seni, ilmu, metode, atau pendekatan adalah sebuah pilihan. Tulisan ini memandang hermeneutik sebagai kajian sebuah metode dalam proses analisis sebuah karya. Konsep hermeneutik yang dipakai mengacu pada penyelarasan dari berbagai pandangan hermeneut-hermeneut, sebab pandangan para ahli terdahulu tentang hermeneutik memiliki benang merah berupa interpretasi atau pemahaman, kesadaran, simbol
dan filsafat.

Simbol dan Makna
Simbol dan makna adalah dua istilah berbeda namun tidak dapat dipisahkan antara satu dan
lainnya. Keduanya memiliki keterkaitan. Untuk mengetahui simbol dan makna yang ada dalam sebuah karya sastra maka terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian simbol dan makna. Kata simbol berasal dari bahasa Yunani symbolos, berarti tanda atau ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang (Herusatoto 2005:10). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia simbol diartikan tanda, lukisan, lencana. Pierce (dalam Budiman 1999:108)
mengemukakan bahwa simbol adalah salah satu jenis tanda yang bersifat arbiter dan konvensional. Berdasarkan pengertian ini simbol merupakan ekuivalen dari pengertian Saussure tentang tanda. Arbiter dalam hal ini artinya bahwa sebuah simbol merupakan jenis tanda yang sangat dimungkinkan memiliki lebih dari satu tafsiran atau makna, jadi interpretasi dari penikmat atau pengkaji satu dengan yang lain boleh jadi berbeda atau disebut
manasuka. Misal, kata “warna hitam” bisa berarti duka, malam, gelap, mati, dan lain sebagainya.

Kaitannya dengan lirik lagu, simbol dianggap berakar dalam manusia, mengundang untuk berfikir. Konsep simbol memberi vitalitas pada pemikiran kehidupan berseni. Untuk memahami lirik sebuah lagu, sikap rasional saja tidaklah cukup. Oleh sebab itu, jika bahasa atau lirik sebuah lagu diidentikkan bersumber pada rasio, maka mudah dilihat betapa definisi tersebut tidak mampu menerangkan secara menyeluruh. Ini artinya pars pro toto saja atau bagian dianggap sebagai keseluruhan. Ada bahasa logis atau ilmiah ada juga bahasa puitis. Bahasa bukanlah sekedar ekspresi pikiran atau gagasan, melainkan juga ekspresi perasaan-perasaan, afeksi-afeksi. Untuk memahami bentuk-bentuk kehidupan budaya, bentuk-bentuk simbol butuh dipahami (Susantina 2001:444).

Lagu dolanan dan Jenis-jenisnya
Lagu dolanan adalah bentuk seni sastra tradisional atau nyanyian rakyat dengan suatu irama dan permainan tertentu, oleh sekelompok anak-anak. Setiap lagu dolanan memiliki maksud tertentu. Lagu-lagu dolanan memiliki lirik-lirik atau syair yang tersusun dari kata-kata indah yang memiliki makna. Lagu dolanan adalah lagu yang dinyanyikan dengan bermain-main atau lagu yang dinyanyikan dalam suatu permainan tertentu. Misalnya, dulu setiap malam bulan purnama anak-anak bermainmain di halaman. Mereka memanfaatkan malam terang dengan berbagai permainan. Permainan tersebut ada yang diiringi gerak sesuai isi lagu yang dinyanyikan (Endraswara 2005:99). Sementara itu, Rahardjo (dalam Ardiyanti 2003:5) mengemukakan pendapatnya tentang lagu dolanan, yaitu lagu-lagu yang bisa dinyanyikan anak-anak Jawa dengan gerak atau tidak. Bahkan sering diiringi musik dan gerakan sehingga sangat menyenangkan. Sebagai lagu dolanan, kesenian ini dilaksanakan pada sembarang waktu dan tempat ketika anak-anak sering bermain dengan kelompoknya. Setiap daerah di Indonesia memiliki beragam jenis lagu dolanan. Jumlahnya mencapai ratusan. Di Jawa Tengah sendiri terdapat seratus lebih judul dan bentuk lagu dolanan. Endraswara (2005:103) mengelompokkan lagu-lagu dolanan ke dalam 8 jenis atau kelompok meliputi : Proto Folksong, Lagu Nina Bobo (lullaby), Lagu profetik, Lagu Permainan (play song), Lagu Perjuangan, Lagu Jenaka, Lagu Mantra Anak, dan Lagu Sindiran.

Seni Sebagai Perekat Keutuhan Bangsa Yang Berbhineka


Pengertian kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan juga dapat diartikan dari beberapa sudut pandang kehidupan. Untuk mengikuti perkembangan zaman, teknologi menjadi salah satu sudut pandang yang tidak kalah penting. Teknologi adalah komponen kebudayaan. Sejak zaman dulu, tanpa disadari teknologi lahir bersama kebudayaan.

Dan komponen utama dari kebudayaan bangsa adalah individunya, dijalankan oleh bangsa yang telah menganal budaya dan dipertahankan oleh bangsa yang meneruskan. Generasi muda, merekalah yang berperan sangat penting dalam melestarikan kebudayaan bangsa, mereka yang menjaga warisan leluhun, dan mereka yang mempunyai tanggung jawab besar untuk tetap membawa kebanggaan budaya dimanapun merek berada.

Seni Sebagai Perekat Keutuhan Bangsa Yang Berbhineka

 GENERASI MUDA DENGAN KEBUDAYAAN BANGSA

Rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia saat ini. Minat mereka untuk memperlajarinya kurang. Mereka lebih tertarik belajar kebudayaan asing. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia. Padahal Indonesia memiliki tujuh warisan budaya, tiga di antaranya warisan budaya dunia.

Inilah hal yang dapat kita pertanggung jawabkan mengenai pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia. Mengapa kita harus selalu mengikuti jalur yang seperti ini apakah budaya asing dapat memberikan solusi tentang perbaikan jati diri setiap manusia khususnya siswa yang duduk di bangku sekolah. Karakter manusia itu berbeda-beda karena ini semua tergantung oleh sifat dan watak perilakunya masing-masing. Pada dasarnya dalam menyikapi tentang persoalan yang demikian ini kita justru cenderung pada bagaimana upaya penanggulangannya agar supaya jati diri kita sebagai manusia yang sejati tidak rusak. Fenomena alam sudah terlihat adanya musibah dimana-mana dari sinilah kita menginstropeksi diri tentang apa kesalahan kita karena dari sini kita dapat menggali dalam dalam bahwa sebenarnya yang patut disalahkan itu pihak asing ataukah kita sendiri. Insight terhadap anak didik khususnya remaja yang cenderung melakukan tindakan anarkhis dengan jalan kekerasan lewat cara entah itu tawuran,perkelahian perkosaan sampai berujung kriminal.

Inilah remaja yang sukanya seenaknya sendiri apakah kita harus mencontoh mereka juga. Dalam hal ini sudah diupayakan lewat jalan observasi di sekolah-sekolah yang intinya juga sama dimanapun sekolah yang terfavorit ataupun yang biasa juga melakukan tindakan kekerasan. Generasi muda menjadi mlempem, atau seperti hewan undur-undur yang jalannya mundur yang artinya dia jika berhadapan dengan orang jujur tidak mau jujur sehingga mampu menutupi kebohongannya. Jaman ini semakin berubah sampai berubahnya tidak mampu untuk bisa mengontrol mengenai manusia yang tinggal dibumi ini. Sebenarnya bumi langit adalah titipan dari yang maha kuasa tanpa tuhan menciptakan bumi langit dan isi-isinya kita tidak mungkin bisa hidup. Kita Sebagai generasi muda, sudah seharusnya berpartisipasi aktif pada pembangunan kota, khususnya dalam bidang budaya. Partisipasi tersebut dapat dilakukan melalui para generasi muda yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan yang besar untuk membangun suatu daerah lebih baik lagi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan potensi yang ada di suatu daerah. Potensi yang dimiliki setiap daerah di Indonesia sangatlah besar karena begitu banyak budaya, kesenian, suku, ras, bahasa, agama, dan kepercayaan yang ada di Indonesia. Hal tersebut tentu bukanlah menjadi penghambat untuk kita karena begitu banyaknya perbedaan, namun sebaliknya perbedaan tersebut tentu akan menjadi kekuatan dan kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti pada semboyan Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap sebagai satu kesatuan.

Generasi muda sebagai elemen yang sangat penting dan tidak bisa digantikan dengan apapun dalam melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia dan sekaligus berkontribusi sangat besar dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Saya sebagai salah satu mahasiswa dari Purwokerto menyadari ketika mendapatkan Djarum Beasiswa Plus dan menjadi Beswan Djarum bertemu dengan berbagai teman-teman Beswan dari berbagai penjuru negeri yang memiliki budaya, agama, ras, dan bahasa yang berbeda-beda membuat diri saya menjadi lebih mengetahui akan makna perbedaan tersebut dapat menjadi kekuatan dan nilai hidup yang berharga. Perbedaan tersebut membuat saya mendapatkan informasi, pelajaran, dan pengalaman baru ketika bertemu dengan teman-teman Beswan dari daerah lain yang memiliki budaya yang berbeda. Perbedaan itulah yang membuat kami lebih mengetahui, memahami, dan menghormati satu sama lain. Permasalahan terhadap masyarakat saat ini yang belum mengetahui, memahami, menguasai, dan mengkomunikasikan budaya lokal perlu suatu cara untuk dapat mengarahkan itu semua. Disinilah peran generasi muda di lingkungan tempat mereka tinggal untuk bersama-sama mengarahkan itu semua melalui pelestarian kebudayaan, salah satunya dengan ikut serta langsung dalam acara festival budaya di daerah masing-masing agar dapat mengenal dan mencintai kebudayaan yang ada di Indonesia sejak dini. Hal inilah yang membuktikan bahwa di pundak pemudalah masa depan pembangunan bangsa dan negara Indonesia, karena pada diri generasi muda tersimpan potensi yang besar dan memiliki daya kreatifitas yang tidak terbatas untuk kesuksesan suatu pembangunan. Begitu juga dalam pelestarian. budaya di suatu Negara. Kontribusi dan apresiasi yang besar dari generasi muda sangat diperlukan karena generasi muda sebagai tenaga-tenaga professional yang energik, kreatif, dan inovatif. Pemberdayaan generasi muda sebagai frontliner untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia ini sangat dibutuhkan sebagai upaya mempercepat kemajuan untuk dunia industri budaya dan pariwisata Indonesia di masa yang akan datang.

Catatan : Maka dari itu kita sebagai generasi muda Indonesia cintailah dan jagalah kebudayaan negara kita agar maju dan tidak hilang begitu saja karena tidak adanya partisipasi dari para generasi muda.

Seni Sebagai Perekat Keutuhan Bangsa Yang Berbhineka


KEBUDAYAAN DAERAH MERUPAKAN ALAT PEMERSATU BANGSA

Masyarakat dan bangsa Indonesia didalam kenyataannya merupakan suatu masyarakat yang berbhineka. Nilai-nilai budaya yang konkret adalah nilai-nilai yang terdapat dalam budaya lokal.  Budaya adalah identitas, untuk mengenal lebih jauh bangsa, pertama ketahuilah budayanya dan kenalilah kebudayaannya. Sebagai sebuah identitas, budaya adalah syarat mutlak yang harus dimiliki dan dengan tangan terbuka diterima khalayak.

Berbicara mengenai budaya, Indonesia bangsa yang paling kaya dengan budaya, berbagai suku, adat dan kebiasaan yang dimiliki bangsanya dari sabang sampai marauke tak dapat di hitung. Negeri yang disebut sebagai zambrud khatulistiwa ini adalah negri yang budayanya dapat diterima Dunia. Perbedaan ini menjadikan bangsa Indonesia mempunyai alasan untuk saling menghargai dan , menjunjung tinggi apa yang mereka miliki, terutama PERSATUAN. Persatuan menjadi kewajiban yang harus bangsa Indonesia sadari. Persatuan adalah sebuah tujuan dan budaya adalah alat yang digunakan. Alat persatuan ini kadang pula disalahgunakan, untuk menghindari pergesekan suku yang memicu penyudutan salah satu budaya, bangsa harus menyadari benar peran mereka.

Selasa, 08 Januari 2013

Seni Sebagai Perekat Keutuhan Bangsa Yang berbhineka


Pengertian Seni

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,  Pengertian Seni, memiliki tiga arti antara lain:
a. Seni diartikan halus, kecil dan halus, tipis, lembut dan enak didengar, mungil dan elok.
b. Keahlian membuat karya bermutu (dilihat dari segi keindahan dan kehalusannya)
c. kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi

Menurut Ki Hajar Dewantara, seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah sehinga dapat menggerakkan jiwanya.

Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.

Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.

Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujuan penciptaannya. Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah semat-mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figure yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. 

Sedangkan manusia moderen membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya “mungkin”. Dengan kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin menemukan hal-hal yang baru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk kesenian paa jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis; karena memang demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam.

Matius Ali dalam Estetika, Sebuah Pengantar Filsafat Keindahan, membagi seni dalam 3 kategori, yaitu:
a. Teori Mimesis yang disampaikan oleh para filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles, menurut teori ini, seni adalah tiruan atau menirukan alam
b. Teori Ekspresi Seni Modern, Seni adalah ungkapan emosi atau ungkapan perasaan seniman
c. Teori Cita Rasa, seni bukanlah keindahan, tetapi merupakan pengalaman atau perasaan seseorang